"Melayani Sepenuh Hati Menggapai Ridho Illahi"

Senin, 11 April 2011

KONSEP DAN TANTANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1.1.   PENGERTIAN MSDM

Keberadaan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi sangat penting artinya bagi organisasi. Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dengan demikian pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional oleh departemen tersendiri dalam suatu organisasi, yaitu Human Resource Departement.SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga kerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan asset & berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dpt diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Nawawi, 2000). Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, fokus terhadap SDM belum sepenuhnya dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang. Mengelola SDM di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia SDM bagi departemen lainnya. Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan

1.   Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1996). Atau dengan kata lain, secara lugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual maupun organisasional. Secara historis, perkembangan pemikiran tentang MSDM tidak terlepas dari perkembangan pemikiran manajemen secara umum, dimulai dari gerakan manajemen ilmiah (dengan pendekatan mekanis) yang banyak didominasi oleh pemikiran dari F.W. Taylor. Pandangan-pandangan yang muncul berkaitan dengan SDM dalam era tersebut adalah : • SDM sebagai salah satu faktor produksi yang dipacu untuk bekerja lebih produktif seperti mesin; • Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan; • Yang tidak produktif harus diganti/dibuang; • Kondisi di atas memunculkan : pengangguran, tidak adanya jaminan dalam bekerja, berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan, dan tumbuhnya serikat pekerja. Gerakan human relation (dengan pendekatan paternalis), era ini ditandai dengan adanya pemikiran tentang peran SDM terhadap kemajuan organisasi. Pandangan-pandangan yang muncul adalah : • SDM harus dilindungi dan disayangi, tidak hanya dianggap sebagai faktor produksi belaka tapi juga sebagai pemilik perusahaan; • Mulai disediakannya berbagai fasilitas pemenuhan kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan kesehatan, kantin, perumahan, dan sebagainya sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap tingkat kesejahteraan karyawan. Gerakan kontemporer (dengan pendekatan sistem sosial), di era ini pemikiran tentang pentingnya peran SDM dan perlunya perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan serta kepastian dalam bekerja semakin berkembang. Pandangan-pandangan yang muncul bahwa : 2
Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
• Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari kontribusi SDM; • Munculnya teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (1940-an) sebagai landasan motivasi individu menjadi pendorong adanya pemikiran tentang perlunya memotivasi SDM dengan melihat tingkat kebutuhan yang dimilikinya; • Adanya kecenderungan baru yang berdampak positif terhadap perkembangan efektivitas organisasi, yaitu : a. Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM; b. Adanya perubahan arah pengawasan dan kebijakan secara sentral, dan pelaksanaan yang terdesentralisasi; c. Meningkatnya otomatisasi dan pengembangan Sistem Informasi SDM; d. Munculnya program MSDM yang terintegrasi; e. Adanya perubahan menuju sistem merit dan akuntabilitas; f. Meningkatnya perhatian terhadap perilaku kerja karyawan; g. Meningkatnya perhatian terhadap budaya dan nilai organisasi; h. Adanya perluasan program peningkatan produktivitas. Sejalan dengan adanya pemikiran tentang semakin pentingnya peran SDM dalam organisasi, maka posisi MSDM dalam organisasi adalah mengelola SDM yang ada di seluruh bagian organisasi. Gambar 1.1. Posisi MSDM dalam organisasi MSDM PEMASARAN KEUANGAN PRODUKSI AKUNTANSIORGA NI SAS I L INGKUNGAN

3.  Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

PENDEKATAN MSDM Mengelola SDM bukan merupakan hal yang mudah, karena manusia merupakan unsur yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam MSDM, yaitu : a. Pendekatan SDM, menekankan pengelolaan dan pendayagunaan yang memperhatikan hak azasi manusia; b. Pendekatan Manajerial, menekankan pada tanggungjawab untuk menyediakan dan melayani kebutuhan SDM departemen lain; c. Pendekatan Sistem, menekankan pada tanggungjawab sebagai sub-sistem dalam organisasi; d. Pendekatan Proaktif, menekankan pada kontribusi terhadap karyawan, manajer dan organisasi dalam memberikan pemecahan masalah. 1.3. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN MSDM • Orientasi pada pelayanan, dengan berupaya memenuhi kebutuhan dan keinginan SDM dimana kecenderungannya SDM yang puas akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumennya; • Membangun kesempatan terhadap SDM untuk berperan aktif dalam perusahaan, dengan tujuan untuk menciptakan semangat kerja dan memotivasi SDM agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik; • Mampu menumbuhkan jiwa intrapreneur SDM perusahaan, yang mencakup : a. Menginginkan adanya akses ke seluruh sumber daya perusahaan; b. Berorientasi pencapaian tujuan perusahaan; c. Motivasi kerja yang tinggi; d. Responsif terhadap penghargaan dari perusahaan; e. Berpandangan jauh ke depan; f. Bekerja secara terencana, terstruktur, dan sistematis; g. Bersedia bekerja keras; h. Mampu menyelesaikan pekerjaan; i. Percaya diri yang tinggi; j. Berani mengambil resiko;

4.  Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

k. Mampu menjual idenya di luar/di dalam perusahaan; l. Memiliki intuisi bisnis yang tinggi; m. Sensitif terhadap situasi dan kondisi, baik di dalam maupun di luar perusahaan; n. Mampu menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan; o. Cermat, sabar dan kompromistis. 1.4. FUNGSI DAN AKTIVITAS MSDM MSDM secara fungsional memiliki beberapa fungsi, dimana fungsi-fungsi tersebut terkait satu dengan lainnya, dan aktivitas yang dijalankan oleh MSDM sesuai dengan fungsi yang dimilikinya, dengan tujuan peningkatan produktivitas, kualitas kehidupan kerja dan pelayanan. Fungsi perencanaan (planning) merupakan fungsi MSDM yang dinilai esensial, karena menyangkut rencana pengelolaan SDM organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dimana hal tersebut berkaitan erat dengan operasionalisasi organisasi dan kelancaran kerja yang ada di dalamnya. Fungsi pengadaan (procurement) merupakan fungsi MSDM dalam usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah SDM yang tepat, yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. Fungsi Pengembangan (development) berkaitan erat dengan peningkatan ketrampilan dan kemampuan yang diupayakan melalui jalur pelatihan maupun pendidikan terhadap SDM yang ada. Juga berbagai bentuk pengembangan diri untuk para karyawan yang berprestasi. Fungsi Pemeliharaan (maintenance) berkaitan dengan upaya mempertahankan kemauan dan kemampuan kerja karyawan melalui penerapan beberapa program yang dapat meningkatkan loyalitas dan kebanggaan kerja. Fungsi Penggunaan (use) menekankan pada pelaksanaan berbagai tugas dan pekerjaan oleh karyawan serta jenjang peningkatan posisi karyawan. Selain itu berkaitan pula dengan kontraprestasi untuk karyawan yang telah berhenti bekerja, baik yang sementara atau permanen maupun akibat pemutusan hubungan kerja sepihak.

5.  Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Gambar 1.2. Fungsi dan aktivitas MSDM yang terintegrasi PERENCANAAN PENGGUNAAN • Analisis pekerjaan • Evaluasi pekerjaan • Desain pekerjaan • Uraian pekerjaan • Spesifikasi pekerjaan • Penarikan karyawan • Seleksi • Pengangkatan • Penempatan • Orientasi PENGADAAN • Penilaian prestasi kerja • Pendidikan dan Pelatihan• Penugasan, Mutasi dan Promosi • Motivasi dan Disiplin PENGEMBANGAN• Kompensasi • Kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja• Hubungan industrial PEMELIHARAAN• Perencanaan karir • Perluasan pekerjaan • Pemerkayaan pekerjaan • Pemberhentian TUJUAN • Produktivitas • Kualitas kehidupan kerja • Pelayanan 1.5. MANFAAT PENERAPAN MSDM Pengimplementasian Manajemen SDM akan memberikan berbagai manfaat bagi kegiatan pengorganisasian, antara lain (Nawawi,2000) : a. Organisasi/perusahaan akan memiliki Sistem Informasi SDM yang akurat. b. Organisasi/perusahaan akan memiliki hasil analisis pekerjaan/jabatan, berupa diskripsi dan atau spesifikasi pekerjaan/jabatan yang terkini (up-to-date). c. Organisasi/perusahaan memiliki kemampuan dalam menyusun dan menetapkan Perencanaan SDM yang mendukung kegiatan bisnis. d. Organisasi/perusahaan akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.

6.  Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

e. Organisasi/perusahaan dapat melakukan kegiatan orientasi/sosialisasi secara terarah. f. Organisasi/perusahaan dapat melaksanakan pelatihan secara efektif dan efisien. g. Organisasi/perusahaan dapat melaksanakan penilaian karya secara efektif dan efisien. h. Organisasi/perusahaan dapat melaksanakan program pembinaan dan pengembangan karier sesuai kondisi dan kebutuhan. i. Organisasi/perusahaan dapat melakukan kegiatan penelitian/riset. j. Organisasi/perusahaan dapat menyusun skala upah (gaji) dan mengatur kegiatan berbagai keuntungan/manfaat lainnya dalam mewujudkan sistem balas jasa bagi para pekerja Penerapan MSDM yang efektif, selain bermanfaat bagi perusahaan, juga memberikan dampak positif terhadap para karyawan, antara lain : • Pekerja memperoleh rasa aman dan puas dalam bekerja. • Pekerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. • Manajemen SDM memungkinkan dan mempermudah pekerja memperoleh keadilan dari perlakuan yang tidak menguntungkan. • Manajemen SDM memungkinkan pekerja memperoleh penilaian karya yang obyektif. • Para pekerja melalui Manajemen SDM akan memperoleh upah/gaji dan pembagian keuntungan/manfaat lainnya secara layak. • Manajemen SDM menciptakan dan memberikan suasana atau iklim kerja yang menyenangkan (Nawawi, 2000). 1.6. SASARAN MSDM : MELAYANI BERBAGAI STAKEHOLDERS Stakeholders merupakan lembaga dan manusia yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh seberapa baik SDM dikelola oleh suatu organisasi melalui penerapan MSDM. Stakeholders dapat mencakup :

7.   Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

Gambar 1.3. Stakeholders dan MSDM PERUSAHAAN • Produktivitas • Laba • Kelangsungan hidup PEMASOK Penilaian kualitas dan kuantitas INVESTOR Pengembalian modal PELANGGAN • mutu layanan • mutu produk • kecepatan respon• biaya rendah • inovasi MSDMSERIKAT PEKERJA Mediator MASYARAKAT • Tanggung jwb sosial • Praktek manajemen etis PEMERINTAH Kepastian hukum KARYAWAN • Perlakuan adil • Kepusan kerja • Pemberdayaan • Pendayagunaan • Kesehatan dan keselamatan 1.7. TANTANGAN TERHADAP MSDM A. Tantangan eksternal a. Perubahan Lingkungan Bisnis yang cepat. Untuk keperluan tersebut perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan/iklim bisnis yang cepat, perlu menetapkan kebijaksanaan SDM sebagai berikut: • Menghindari pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada kondisi yang telah dicapai perusahaan. • Dalam menghadapi perubahan yang mengharuskan penambahan pembiayaan (cost), perusahaan harus berusaha mengatasinya, agar dapat mempertahankan pasar/keuntungan yang sudah diraih. • Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan improvisasi yang kreatif.

 8.  Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

b. Keragaman Tenaga Kerja Di Indonesia keragaman tenaga kerja bersifat terbatas, terutama yang agak menonjol adalah perbedaan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun perusahaan di Indonesia harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi, karena keragaman akan meluas dengan masuknya modal asing yang berarti juga masuknya tenaga kerja asing dari berbagai etnis atau bangsa. c. Globalisasi Dari sudut MSDM berarti mengharuskan dilakukannya usaha mengantisipasi sebagai berikut : • Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu mengatasi pengaruh perkembangan bisnis/ekonomi internasional seperti resesi, penurunan/kenaikan nilai uang. • Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam bisnis global/internasional dan perdagangan bebas. d. Peraturan Pemerintah Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampu membuat keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari pemerintah. Untuk itu diperlukan SDM yang memiliki kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar dari situasi konflik, keresahan/kegelisahan, komplen, dan lain-lain khususnya dari para pekerja dengan atau tanpa keikutsertaan serikat sekerja. e. Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja, sehingga sering terjadi kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal, karena sebagian waktunya digunakan untuk melaksanakan tanggung jawabnya di lingkungan keluarga masing-masing. f. Kekurangan Tenaga Kerja yang Terampil Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan, baik untuk melaksanakan pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah mendapatkan yang kompetitif di antara yang tersedia di pasar tenaga kerja.

9.   Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

B. Tantangan Internal a. Posisi Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif Untuk mewujudkan organisasi/perusahaan yang kompetitif , diperlukan berbagai kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan kemampuan SDM. Usaha itu dapat dilakukan dengan mendesain sistem pemberian ganjaran yang mampu memotivasi berlangsungnya kompetisi prestasi antar para pekerja. b. Fleksibelitas Organisasi / perusahaan memerlukan pengembangan sistem desentralisasi yang mengutamakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab secara berjenjang. Fleksibilitas juga menyangkut penggunaan tenaga kerja, dengan mengurangi kecenderungan mengangkat pekerja reguler (pekerja tetap). Pengangkatan sebaiknya lebih difokuskan pada penggunaan tenaga kerja temporer (tidak tetap). c. Pengurangan Tenaga Kerja Manajemen SDM suatu perusahaan sering dihadapkan dengan keharusan mengurangi secara besar-besaran tenaga kerja, karena berbagai sebab, seperti resessi, berkurangnya aktivitas bisnis, dan lain-lain harus diatasi dengan cara memperbaiki struktur pekerja lini dari tingkat bawah, dengan mendesain kembali proses produksi. d. Tantangan Restrukturisasi Tantangan restrukturisasi adalah usaha menyesuaikan struktur organisasi/perusahaan karena dilakukan perluasan atau penambahan dan sebaliknya juga pengurangan kegiatan bisnisnya. e. Bisnis Kecil Bisnis kecil seperti dikemukakan diatas yang terdiri dari banyak anak perusahaan, yang saling memiliki ketergantungan dalam produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan sebagai perwujudan net work (jaringan kerja) dalam berbisnis, sebagai perusahaan besar/raksasa yang tersebar di banyak lokasi. f. Budaya Organisasi Budaya perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis secara operasional, yang tanpa disadari akan menjadi kekuatan yang

10. Konsep dan Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia

mampu atau tidak mampu menjamin kelangsung eksistensi organisasi/perusahaan. g. Teknologi Tantangan teknologi tidak sekedar menyangkut pembiayaan (cost), karena bagi Manajemen SDM hubungannya terkait pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang terampil mempergunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam organisasi/perusahaan. Pada giliran berikutnya tantangan teknologi berhubungan juga dengan pengembangan sikap dalam menerima perubahan cara bekerja. h. Serikat Pekerja Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya harus berusaha agar serikat pekerja tidak menjadi penghambat proses produksi, dengan tidak menempatkanya sebagai lawan.

Selasa, 29 Maret 2011

Urgensi Pendidikan Ekonomi Syari'ah


Urgensi Pendidikan Ekonomi Syari'ah

Krisis global di bidang moneter (keuangan) yang sedang melanda dunia, menggoyahkan pelaku ekonomi dan bisnis, tak terkecuali di Indonesia. Negara-negara barat dan AS, yang notabene menganut sistem ekonomi liberal kapitalis berada pada keterpurukan yang drastis sejak peristiwa WTC (World Trade Centre) dibom 11 September 2001

Krisis moneter global tersebut secara pelan dan pasti masuk ke wilayah Indonesia, yang secara ekonomi sangat bergantung pada negara-negara barat dan AS. Walaupun, krisis monter saat ini berbeda dengan tahun 1997/1998 karena tidak dibarengi krisis sosial-politik, namun krisis tersebut telah mengkhawatirkan ekonomi Indonesia secara makro dan mikro. 

Mengapa Indonesia sangat rentan terhadap segala bentuk isu global, termasuk krisis moneter global? Jika disimak lebih mendalam hal itu disebabkan  karena Indonesia tidak memiliki fondasi yang kuat di bidang ekonomi. Ekonomi Indonesia lebih didominasi oleh pihak asing, baik pada lapangan investasi maupun dalam lapangan distribusi barang dan jasa. Sistem ekonomi yang dianut Indonesia pun tidak jauh berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut negara-negara barat dan AS, sehingga ekses dari krisis global dirasakan betul. Indikasinya dapat dilihat dari pergerakan nilai rupiah yang semakin terpuruk.

Berbeda dengan negara-negara Timur Tengah, misalnya Arab Saudi dan Iran, secara nyata tidak merasakan dampak yang berarti dari adanya krisis moneter global. Mengapa? Selain karena nilai mata uang dinar (emas) dan dirham (perak) yang cenderung stabil dan tahan krisis, juga karena negara-negara Islam tersebut menganut sistem ekonomi berbasis syari’ah yang mampu menjadi fondasi yang kuat bagi negara dan kesejahteraan rakyat.

Ironis memang, Indonesia yang berpenduduk terbanyak ke-4 didunia sebanyak 220 juta jiwa lebih, dengan mayoritas penduduk beragama Islam (sekitar 90 %), tidak mengembangkan prinsip syari’ah sebagai landasan sistem ekonominya. Ekonomi syari’ah di Indonesia Indonesia baru dikenal sekitar 1988 menyusul dikeluarkannya Pakto 1988 oleh pemerintah tentang pembentukan lembaga perbankan baru. Ekonomi syari’ah semakin mendapat tempat dan perhatian masyarakat Indonesia setelah berdiri bank syari’ah pertama bernama Bank Muammalat Indonesia (BMI) tanggal 1 Nopember 1991. Apalagi, BMI termasuk bank yang tetap eksis dan sehat sekalipun Indonesia mengalami kegoncangan akibat krisis moneter pada tahun 1997. Sejak itu, lembaga-lembaga syari’ah seperti asuransi syari’ah, pegadaian syari’ah koperasi syari’ah bermunculan. Bahkan, bank-bank konvensional telah membuka cabang-cabang berprinsip syari’ah.

Perkembangan lembaga bank dan non bank syari’ah tersebut, di satu pihak telah memunculkan satu alternatif sistem ekonomi baru di negeri ini. Namun, di pihak lain, perkembangan ekonomi syari’ah itu belum dibarengi oleh kesadaran dan pemahaman yang benar dan utuh dari masyarakat. Buktinya, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang ekonomi syari’ah, bahkan tidak sedikit yang menganggapnya secara apriori, politis, dan bernuansa SARA. Karena itu, perlu dibangun suatu sistem pendidikan ekonomi syari’ah secara sistematis dan terpadu.

Pendidikan Ekonomi Syari’ah di Indonesia yang secara formal diajarkan di sekolah, baru pertama kali muncul  di Kota Tasikmalaya tahun 2002. Materi ekonomi syariah disampaikan dalam satu mata pelajaran muatan lokal di tingkat SMP/Mts dengan durasi 2 jam pelajaran. Guru yang menyampaikan materi ekonomi syari’ah dapat berasal dari latar belakang pendidikan IPS (Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi), Pendidikan Agama Islam atau guru lain yang memiliki kemampuan dan kepedulian terhadap pengembangan ekonomi syari’ah.

Adapun isi (content) dari silabus pembelajaran materi ekonomi syari’ah meliputi : Kelas VII : Hakikat  Hidup  Manusia, Kebutuhan Manusia Perspektif Syari’ah, Tindakan Ekonomi (Motif, Prinsip) Syari’ah, Kegiatan Ekonomi Syari’ah (produksi, distribusi, konsumsi), Etika Ekonomi Islam. Kelas VIII : Ekonomi Islam Maha Pemerintahan Nabi Muhammad SAW, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Konsep Pasar Dalam Islam, Zakat, Riba. Dan di Kelas IX : Uang dan Kebijakan Moneter Model Islam, Perbankan Syari’ah, Lembaga Keuangan Bukan Bank Syari’ah, Produk Lembaga Keuangan Syari’ah, Observasi Lembaga Keuangan Syari’ah.

Dari cakupan materi tersebut, di dalamnya terdapat kaidah-kaidah yang memiliki nilai penting (urgensi) suatu pendidikan ekonomi syari’ah, yakni adanya nilai-nilai moralitas dalam kehidupan ekonomi di masyarakat. Diantaranya, pertama pengajaran ekonomi syari’ah menempatkan siswa tidak hanya sebagai pembelajar teoritis secara keilmuan tetapi sebagai manusia yang sadar akan posisinya sebagai makhluk sosial dan makhluk Alloh SWT, yang selalu mencari keridhoan-Nya. Siswa ditanamkan bahwa dalam kewirausahaan atau kegiatan ekonomi, nilai-nilai syari’ah yang berdasarkan Al-Qur’an, Hadist dan Qiyas harus selalu menjadi pijakan. Siswa diberdayakan untuk menyadari bahaw  tujuan hidup itu adalah ibadah kepada Tuhan demi kebahagiaan dunia dan akhirat. Selama ini, materi ekonomi konvensional lebih menempatkan siswa untuk menjadi manusia yang mengejar keduniawiaan yang materialistis dan pragmatis.

Kedua, pembelajaran ekonomi syari’ah menanamkan nilai-nilai moralitas dalam melakukan kegiatan ekonomi atau bisnis lainnya. Misalnya, materi zakat, infaq, dan sodaqoh (ZIS), selain  diajarkan arti, makna dan fungsi ZIS juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara siswa belajar menyisihkan sisa uang jajan untuk beramal. Kegiatan gerakan ZIS tersebut, tidak hanya merupakan implementasi teori pembelajaran ekonomi syari’ah, melainkan juga pemberdayaan dan pembiasaan siswa untuk belajar beramal sejak dini.

Ketiga, pembelajaran ekonomi syari’ah dapat membuka cakrawala atau wawasan siswa untuk mengetahui mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah) dalam kegiatan ekonomi. Riba, misalnya, siswa diberikan secara mendalam tentang arti riba, bahaya riba serta alasan mengapa riba dilarang, terutama dalam kegiatan simpan pinjam dan perbankan. Kemudian masalah moneter, konsep syari’ah menggunakan dinar (emas) atau dirham (perak) sebagai alat tukar dan alat satuan hitung. Dinar sebagai mata uang memiliki keunggulan dari jenis mata uang lainnya, diantaranya karena emas memiliki kestabilan nilai, emas adalah logam yang berharga nilainya tidak bergantung pada sistem ekonomi manapun.

Keempat, menurut Mahmud Abu Saud, ekonomi syari’ah memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) tidak adaknya transaksi yang berbasis bunga (riba), (2) berfungsinya institusi zakat, (3) mengakui mekanisme pasar, (4) mengakui motif mencari keuntungan, (5) mengakui kebebasan berusaha, dan (6) kerjasama ekonomi. Sistem yang dibangun dalam ekonomi syari’ah berdasarkan pada prinsip-prinsip yang mengarah pada kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia, seperti prinsip keadilan, kemitraan, keterbukaan, dan universalisme.

Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah memperhatikan konsep ekonomi syari’ah sebagai alternatif sistem ekonomi guna membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan pemerintah ialah mengakomodir pembelajaran ekonomi syari’ah yang telah dirintis Pemerintah Kota Tasikmalaya, dari skala lokal menjadi skala nasional. Caranya pemerintah dapat memasukkan materi ekonomi syari’ah dalam kurikulum mata pelajaran ekonomi secara nasional, atau kurikulum pelajaran ekonomi sekarang diubah dengan konsep dan pemikiran berbasis syari’ah. Sehingga, sejak dini masyarakat Indonesia memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar dan utuh tentang ekonomi syari’ah.  Kita berharap pemerintah memiliki political will (kemauan baik) untuk memujudkan hal itu, demi masa depan bangsa yang lebih sejahtera dan beradab.

Kamis, 17 Maret 2011

PROFIL
Perkembangan lembaga jasa keuangan syariah yang berbasiskan pada konsepsi agama islam yang berdasarkan ketentuan Syariah yang mampu memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat secara cepat, terukur dan kompetitif pada saat ini adalah suatu keharusan yang tidak ada bisa di tawar keberadaanya.
Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan islam yang kini hampir memasuki usia 100 tahun memiliki kontribusi dan perhatian yang cukup besar dalam dinamika kehidupan masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah “Menegakan Dan Menjunjung Tinggi Agama Islam Sehingga Terwujudnya Masyarakat Islam Yang Sebenar-Benarnya. Persyarikan telah menempuh berbagai usaha termasuk dalamnya gerakan di bidang Ekonomi khususnya ekonomi kerakyatan.
BTM Bandar Lampung sebagai sebuah lembaga keuangan yang berbasis syariah dan sebagai suatu unit usaha yang bersifat  bisnis dari persyarikatan muhammadiyah. Di bawah majelis ekonomi dan kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi lampung. Berusaha menjadi  media gerakan muhammadiyah. Untuk berkonsentrasi dan bergerak secara professional .
Diawali dengan gerakan informal pada tahun 2004 dengan bentuk Lembaga keuangan Syariah di pasar Way Halim. Lalu dibentuklah menjadi Baitut Tamwil Muhammadiyah Bandar Lampung pada tanggal 9 Agustus 2005 dengan no badan hukum 024/BH/DKPKPM/X/2005 dengan tujuan dapat bergerak secara luas.

VISI DAN MISI
Visi          : Menjadi BTM Terbesar di Lampung
Misi
1.      Menciptakan peluang usaha
2.      Menciptakan Sumber Daya yang Visioner,                 Prospektif dan produktif
3.      Memberikan solusi kepada anggota koperasi dan masyarakat umum agar terhindar dari riba.

PRODUK
PRODUK SIMPANAN
TABUNGAN MUDHAROBAH
Merupakan simpanan berdasarkan prinsip mud harobah al mutlaqoh.  Anda dapat melakukan penyetoran dan penarikan sesuai dengan kebutuhan. Juga akan memperoleh pembagian keuntungan yang menarik dan kompetitif.
Keunggulan dan fasilitas
Ø      Setoran pembukaan rekening relative ringan
Ø      Bebas biaya administrasi setiap bulanya
Ø      Fasilitas pembayaran zakat otomatis



Senin, 21 Februari 2011

          BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH (BTM)
          BANDAR LAMPUNG
          Alamat : Jl. Urip Sumoharjo Way Halim – Bandar Lampung
          Telp : (0721) 705137 / 7195234
          Email : btm_bdl@yahoo.co.id
 


SUSUNAN PANITIA RAPAT ANGOTA TAHUNAN (RAT) KE IV
BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH (BTM) BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2010/2011

Steering Committee (SC)            : Pengawas Dan Pengurus

Organization Committee (OC) :
  1. KETUA
Miftahudin

  1. SEKRETARIS
1. Bintar Asror Syaffutra ( Kordinator )
2. Adi Susanto

  1. BENDAHARA
1.   Hizwantini ( Kordinator )
2.   Hartini

  1. SEKSI - SEKSI
a.       Perlengkapan
1.      Dedi Iskandar ( Kordinator )
2.      Zulkifli
3.      Muchlis Mukhtarom
4.      Sabandi
5.      Sayfullah
6.      Windu

b.      Komsumsi
1.      Martini Setyowati  ( Kordinator )
2.      Lidia Soraya Apriani
3.      Harum Febriana
4.      Hizwantini
5.      Ningsih
6.      Tri Anjar Setiawati
7.      Dewi Utari
8.      Suswati
9.      M Khoiriyah



c.       Dokumentasi
1.      Fajar Firdaus ( Kordinator )
2.      Adi Susanto
3.      Hendro

d.      Acara
1.      Rahmad Habibi ( Kordinator )
2.      Reni Winarsih
3.      Suratman
4.      Sri Emiati
5.      Dian Falentina
6.      Mairani
7.      Nurhidayah

e.       Humas
1.      Suratman ( Kordinator )
2.      Sabandi
3.      Windu
4.      Saifullah
5.      Syahroni






Bandar Lampung, 26 Januari 2011
Ketua,




MIFTAHUDIN



















Jumat, 04 Februari 2011

SAMBUTAN KETUA MAJELIS EKONOMI 
PW MUHAMMADIYAH LAMPUNG
DALAM RAT KE IV BTM BANDAR LAMPUNG
Oleh : Samijo Jarot

Assalamu’alaikum.. Wr. Wb

Pertama-tama sebagai umat yang beriman yang selalu mensyukuri Rahmat Allah SWT marilah tidak bosan-bosan kita memanjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya jua kita semua sampai dengan saat ini senantiasa berada dalam keadaan sehat dan sejahtera sehingga kita dapat melaksanakan tugas dalam wadah persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai ini.

Persyarikatan Muhammadiyah adalah merupakan organisasi social keagamaan yang tertua di Indonesia yang kini telah memasuki usia 1 abad. Dalam perjalanan yang demikian panjang Muhammadiyah telah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kemasyarakatan yang sangat besar. Jaringan organisasi persyarikatan Muhammadiyah telah tersebar di seluruh propinsi, kabupaten/kota dan sebagian besar kecamatan dan desa di seluruh Indonesia.

Dalam rangka upaya berpartisipasi membangun bangsa, Muhammadiyah telah membangun, mendirikan dan mengelola belasan ribu amal usaha Muhammadiyah yang tersebar diseluruh pelosok tanah air Indonesia dan yang paling menonjol adalah amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan dan amal usaha panti-panti asuhan.
Semua jenis amal usaha tersebut merupakan gerakan persyarikatan Muhammadiyah dalam rangka memerangi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.

            Meskipun agak terlambat sejak tahun 1995 persyarikatan Muhammadiyah telah merintis tumbuhnya Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah guna membantu memecahkan masalah masalah permodalan yang dihadapi para pelaku usaha kecil dan mikro diberbagai daearah termasuk di propinsi Lampung.
Lembaga keuangan mikro syari’ah tersebut sebagian besar menggunakan nama Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) dan sebagian lagi menggunakan nama Baitul Mal wa Tamwil (BMT).

            Dalam rangka upaya menjabarkan program kerja persyarikatan tersebut maka Majelis Ekonomi PW Muhammadiyah Lampung sejak tahun 2005 mencoba merintis pendirian BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) di Bandar Lampung dengan maksud untuk membantu memecahkan masalah permodalan yang dihadapi para pelaku usaha mikro kecil yang ada di pasar tempel Sukarame.
BTM adalah pilot proyek Majelis Ekonomi PW Muhammadiyah Lampung dalam rangka gerakan dakwah di bidang ekonomi dengan sasaran utama pemberdayaan ekonomi ummat dan pengentasan kemiskinan.

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menggerakan para pengurus dan pengelola untuk bekerja keras dan dengan niat yang tulus untuk membangun kekuatan ekonomi ummat sehingga BTM Bandar Lampung dapat tumbuh dan berkembang sampai saat ini.
Tingkatkan terus prestasi kerja, Tingkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia Pengurus, Pengelola dan Anggota dan jaga hubungan baik dengan Mitra Kerja.
Selamat melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) III tahun buku 2010 semoga semua usaha kita mendapat Ridho dari Allah SWT. Amiin ya robbal alamin.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.

Bandar Lampung, 29 Januari 2011

Ketua Majelis Ekonomi PWM Lampung




Samijo Jarot
NBM.